Sabtu, 10 Mei 2008

ടെഹ്നിക് PRESENTASI

TEHNIK PRESENTASI

Oleh :

Zainal Fanani

Disampaikan dalam Pendidikan dan Latihan

Metodologi penelitian Mahasiswa Baru

Tanggal 13 Oktober 2001

Fakultas Ekonomi

Universitas Brawijaya

2001

1

TEHNIK PRESENTASI

Oleh :

2

Zainal Fanani

I. Pendahuluan

Keberhasilan suatu perlombaan karya tulis ilmiah sangat dipengaruhi

bagaimana seseorang mempresentasikan karya Tulisnya. Jika finalis mampu

mempresentasikan karya tulisnya dengan baik maka peluang untuk mendapat

point besar bisa diraih. Namun yang lebih penting lagi hasil karya tulis yang akan

dipresentasikan bisa lolos masuk finalis.

Presentasi akan menjadi mudah bagi mereka yang telah terbiasa dengan

kegiatan semacam ini, namun ia akan menjadi masalah besar bagi mereka yang

susah berkomunikasi (baca = bicara di depan forum). Salah satu cara

mengatasinya yaitu dengan menggunakan alat Bantu, misalnya Overhead

Projector (OHP), Slides Projector atau Liquid Crystal Display (LCD).

II. Komponen Komunikasi

Dalam konteks komunikasi antar manusia ada tiga komponen penting,

yaitu :

1. Manusia, yaitu pemberi informasi (komunikator/finalis) dan penerima

informasi (komunikasi/Tim juri dan peserta lain)

2. Informasi/pesan (Message), yang dalam hal ini adalah hasul karya

3. Cara dan alat atau media yang dipergunakan dalam proses komunikasi

4. Penerima Pesan, Audien yang mendengarkan informasi

III. Proses Komunikasi

Dari berbagai definisi tentang komunikasi dapat diambil sustu kesimpulan

bahwa komunikasi itu merupakan proses dimana penyampaian atau

pengiriman pesan dari sumber kepada satu atau lebih penerima.

Model proses komunikasi yang dikembangkan oleh Harold D Lasswell

yang kemudian dikenal sebagai model Lasswell yang menggambarkan proses

komunikasi adalah sebagai berikut :

Say What (M) Who (S)

Which What Effect (E) In Which chanel (C) To Whom (R)

Model Lasswell ini dikenal dengan model SMRC yang merupakan singkatan

yaitu :

1. S = Source (Sumber)

2. M = Message (pesan)

3. R = Receiver (Penerima pesan)

4. C = Channel (Saluran yang digunakan)

5. E = Effect (pengaruh yang ditimbulkan)

Dengan memandang presentasi sebagai sebuah proses penyampaian informasi,

maka keberhasilan presentasi sangat bergantung pada penguasaan informasi

dan cara-cara penyampainnya. Bila presentasi dianggap sebagai suatu proses

penyampaian informasi dari seseorang (finalis) kepada orang lain (tim juri)

maka finalis sebagai penentu utama keberhasilan.

Untuk mencapai keberhasilan itu, finalis dituntut untuk memahami karya

yang dihasilkan oleh tim dan berketrampilan menyampaikan karya tersebut

agar dicerna dengan jelas olrh tim Juri. Kepercayaan tim juri terhadap hasil

yang dipaparkan dan ketrampilan menyampaikan hasil sangat menentukan

keberhasilan presentasi. Suatu hal yang menjadi persoalan apabila tim juri

sulit memahami paparan finalis karena tim juri kebetulan tidak mempunyai

disiplin (keahlian) ilmu yang sama dengan hasil karya tulis. Akan tetapi kondisi

ini juga menguntungkan presenter dalam hal tertentu.

IV. Hal-hal yang mengurangi keberhasilan presentasi

Beberapa hal yang biasanya terjadi terhadap finalis dalam presentasi

sehingga dapat mengurangi keberhasilannya, diantaranya :

1. Tidak memiliki tujuan pembicaraan yang pasti, atau ia sendiri tidak tahu ia

berbicara apa

2. Tidak mapu berfikir secara logis terhadap apa yang dibicarakan

3. Tidak mampu melakukan analisis

4. Karya yang dipresentasikan tidak sistematis

5. Apa yang dipresentasikan berbeda dengan yang ditulis

6. Tidak menyukai tim Juri

7. Miskin perbendaharaan kata

8. Berbicara tidak jelas, membenatk-bentak (emosi)

9. Kalimatnya panjang-panjang dan bertele-tele

10. Sering salah bicara, salah menyusun kalimat

Ketika seorang presenter mempresentasikan hasil karyanya, tidak saja

presentasi dilakukan dengan melalui ucapan-ucapan saja, tetapi berkomunikasi

juga dengan melalui tatap mata, mimik muka, senyuman, gerakan tangan, dan

gerak-gerak badan lainnya.

V. Persiapan presentasi

Penampilan finalis yang meyakinkan akan sangat menentukan kualitas

presentasi karya yang telah dihasilkan. Untuk itu perhatikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Sebelum acara dimulai persiapkan alat-alat bantu dengan baik, telitilah

mutu operasional alat yang digunakan, kuasai enggunaan tombol-tombol

alat, sebagai tahap akhir cobalah alat-alat itu

2. Jangan sekali-sekali datang terlambat, upayakan datang satu jam

sebelumnya. Finalis perlu waktu untuk penyesuaian diri

3. Atur sikap dan cara berjalan yang menunjukkan keyakinan diri, cerdas

dan kesiapan untuk melakukan presentasi

4. Berpakainlah yang sesuai dan mampu menunjukkan citra perguruan

tinggi anda (Universitas Brawijaya) terutama fakultas ekonomi yang telah

berkali-kali meraih prestasi juara. Hargai tim juri diantaranya melalui cara

berpakaian yang rapi dan mengesankan.

5. Mulailah dengan tahap yang membangkitkan perhatian dan motivasi juri.

Hindari membuka presentasi dengan kalimat yang merugikan. Misalnya

minta maaf yang berlebihan, menunjukkan kalu belum siap dan lain-lain

6. Jaga tempo, wibawa dan nada bicara, gunakan pengeras suarau atau

alat Bantu penunjuk (laser pointer misalnya) bila diperlukan.

7. Presentasi untuk dimengerti bukan untuk menyelesaikan target

8. Tingkatkan kemampuan menggunakan bahasa tubuh yang positif,

seperti senyum yang hangat, pandangan mata yang cerdas dan lain-lain

9. Hilangkan kebiasaan yang buruk seperti menggaruk-nggaruk kepala,

memuntir-muntir jari-jari tangan

10. Tunjukkan secara nyata bahwa anda adalah orang yang energik dan

antusias terhadap apa yang anda presentasikan.

VI. Presentasi dengan alat audio visual

Perkembangan peralatan Bantu yang dapat dimanfaatkan dalam

presentasi sekarang sudah sangat maju, masing-masing mempunyai kelebihan

dan kekurangan. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat

audio visual yaitu :

1. Materi presentasi

2. Tempat presentasi

3. Alat-alat audio visual (OHP, LCD, VCR, CPP)

4. Letak AV didalam ruangan

5. Alat peraga

6. Tata cara peragaan dan presentas

THAT’S IT……

Tidak ada komentar: