TEHNIK PRESENTASI
Oleh :
Zainal Fanani
Disampaikan dalam Pendidikan dan Latihan
Metodologi penelitian Mahasiswa Baru
Tanggal 13 Oktober 2001
Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya
2001
1
TEHNIK PRESENTASI
Oleh :
2
Zainal Fanani
I. Pendahuluan
Keberhasilan suatu perlombaan karya tulis ilmiah sangat dipengaruhi
bagaimana seseorang mempresentasikan karya Tulisnya. Jika finalis mampu
mempresentasikan karya tulisnya dengan baik maka peluang untuk mendapat
point besar bisa diraih. Namun yang lebih penting lagi hasil karya tulis yang akan
dipresentasikan bisa lolos masuk finalis.
Presentasi akan menjadi mudah bagi mereka yang telah terbiasa dengan
kegiatan semacam ini, namun ia akan menjadi masalah besar bagi mereka yang
susah berkomunikasi (baca = bicara di depan forum). Salah satu cara
mengatasinya yaitu dengan menggunakan alat Bantu, misalnya Overhead
Projector (OHP), Slides Projector atau Liquid Crystal Display (LCD).
II. Komponen Komunikasi
Dalam konteks komunikasi antar manusia ada tiga komponen penting,
yaitu :
1. Manusia, yaitu pemberi informasi (komunikator/finalis) dan penerima
informasi (komunikasi/Tim juri dan peserta lain)
2. Informasi/pesan (Message), yang dalam hal ini adalah hasul karya
3. Cara dan alat atau media yang dipergunakan dalam proses komunikasi
4. Penerima Pesan, Audien yang mendengarkan informasi
III. Proses Komunikasi
Dari berbagai definisi tentang komunikasi dapat diambil sustu kesimpulan
bahwa komunikasi itu merupakan proses dimana penyampaian atau
pengiriman pesan dari sumber kepada satu atau lebih penerima.
Model proses komunikasi yang dikembangkan oleh Harold D Lasswell
yang kemudian dikenal sebagai model Lasswell yang menggambarkan proses
komunikasi adalah sebagai berikut :
Say What (M) Who (S)
Which What Effect (E) In Which chanel (C) To Whom (R)
Model Lasswell ini dikenal dengan model SMRC yang merupakan singkatan
yaitu :
1. S = Source (Sumber)
2. M = Message (pesan)
3. R = Receiver (Penerima pesan)
4. C = Channel (Saluran yang digunakan)
5. E = Effect (pengaruh yang ditimbulkan)
Dengan memandang presentasi sebagai sebuah proses penyampaian informasi,
maka keberhasilan presentasi sangat bergantung pada penguasaan informasi
dan cara-cara penyampainnya. Bila presentasi dianggap sebagai suatu proses
penyampaian informasi dari seseorang (finalis) kepada orang lain (tim juri)
maka finalis sebagai penentu utama keberhasilan.
Untuk mencapai keberhasilan itu, finalis dituntut untuk memahami karya
yang dihasilkan oleh tim dan berketrampilan menyampaikan karya tersebut
agar dicerna dengan jelas olrh tim Juri. Kepercayaan tim juri terhadap hasil
yang dipaparkan dan ketrampilan menyampaikan hasil sangat menentukan
keberhasilan presentasi. Suatu hal yang menjadi persoalan apabila tim juri
sulit memahami paparan finalis karena tim juri kebetulan tidak mempunyai
disiplin (keahlian) ilmu yang sama dengan hasil karya tulis. Akan tetapi kondisi
ini juga menguntungkan presenter dalam hal tertentu.
IV. Hal-hal yang mengurangi keberhasilan presentasi
Beberapa hal yang biasanya terjadi terhadap finalis dalam presentasi
sehingga dapat mengurangi keberhasilannya, diantaranya :
1. Tidak memiliki tujuan pembicaraan yang pasti, atau ia sendiri tidak tahu ia
berbicara apa
2. Tidak mapu berfikir secara logis terhadap apa yang dibicarakan
3. Tidak mampu melakukan analisis
4. Karya yang dipresentasikan tidak sistematis
5. Apa yang dipresentasikan berbeda dengan yang ditulis
6. Tidak menyukai tim Juri
7. Miskin perbendaharaan kata
8. Berbicara tidak jelas, membenatk-bentak (emosi)
9. Kalimatnya panjang-panjang dan bertele-tele
10. Sering salah bicara, salah menyusun kalimat
Ketika seorang presenter mempresentasikan hasil karyanya, tidak saja
presentasi dilakukan dengan melalui ucapan-ucapan saja, tetapi berkomunikasi
juga dengan melalui tatap mata, mimik muka, senyuman, gerakan tangan, dan
gerak-gerak badan lainnya.
V. Persiapan presentasi
Penampilan finalis yang meyakinkan akan sangat menentukan kualitas
presentasi karya yang telah dihasilkan. Untuk itu perhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Sebelum acara dimulai persiapkan alat-alat bantu dengan baik, telitilah
mutu operasional alat yang digunakan, kuasai enggunaan tombol-tombol
alat, sebagai tahap akhir cobalah alat-alat itu
2. Jangan sekali-sekali datang terlambat, upayakan datang satu jam
sebelumnya. Finalis perlu waktu untuk penyesuaian diri
3. Atur sikap dan cara berjalan yang menunjukkan keyakinan diri, cerdas
dan kesiapan untuk melakukan presentasi
4. Berpakainlah yang sesuai dan mampu menunjukkan citra perguruan
tinggi anda (Universitas Brawijaya) terutama fakultas ekonomi yang telah
berkali-kali meraih prestasi juara. Hargai tim juri diantaranya melalui cara
berpakaian yang rapi dan mengesankan.
5. Mulailah dengan tahap yang membangkitkan perhatian dan motivasi juri.
Hindari membuka presentasi dengan kalimat yang merugikan. Misalnya
minta maaf yang berlebihan, menunjukkan kalu belum siap dan lain-lain
6. Jaga tempo, wibawa dan nada bicara, gunakan pengeras suarau atau
alat Bantu penunjuk (laser pointer misalnya) bila diperlukan.
7. Presentasi untuk dimengerti bukan untuk menyelesaikan target
8. Tingkatkan kemampuan menggunakan bahasa tubuh yang positif,
seperti senyum yang hangat, pandangan mata yang cerdas dan lain-lain
9. Hilangkan kebiasaan yang buruk seperti menggaruk-nggaruk kepala,
memuntir-muntir jari-jari tangan
10. Tunjukkan secara nyata bahwa anda adalah orang yang energik dan
antusias terhadap apa yang anda presentasikan.
VI. Presentasi dengan alat audio visual
Perkembangan peralatan Bantu yang dapat dimanfaatkan dalam
presentasi sekarang sudah sangat maju, masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat
audio visual yaitu :
1. Materi presentasi
2. Tempat presentasi
3. Alat-alat audio visual (OHP, LCD, VCR, CPP)
4. Letak AV didalam ruangan
5. Alat peraga
6. Tata cara peragaan dan presentas
THAT’S IT……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar